Bandi Yono (32) tergolong berani. Dia memutuskan keluar dari zona nyaman dengan berhenti menjadi karyawan sebuah perusahaan farmasi. Dari farmasi dia banting stir menggeluti bisnis ayam kampung. Hari-hari Bandi pun kini dimulai dari kandang ke kandang.
Sebuah perjalanan bisnis tak pernah diawali dengan manis. Begitu pula yang dialami Bandi Yono. Dia harus mengalami kegagalan saat 200 ekor ayam kampung yang diharapkan membawa untung mati semua.
"Waktu pertama kali mencoba saya memulai dengan 200 ekor ayam, Alhamdulillah mati semua," ungkapnya sambil tertawa mengenang kegagalan yang ia alami.
Wartawan Banten Hits Dian Sucitra berkesempatan mengunjungi dan mengikuti aktivitas Bandi Yono di Taktakan, Kota Serang, Minggu (25/10/2015).
Kegagalan di awal perjalanan bisnisnya, benar-benar dijadikan pelajaran oleh Bandi Yono. Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, dia mempelajari teknik beternak ayam kampung yang benar. Dia pelajari kesalahan di masa lalu hingga kemudian menemukan cara yang tepat untuk menghindari kerugian dan menerapkannya.
Kini, Bandi bahkan mengetahui bagaimana caranya agar kandang ayamnya tidak bau busuk sebagaimana umumnya kandang ayam.
"Kalau umumnya kandang ayam jarak 50 meter saja sudah bau, dengan teknik yang benar, kandang tidak akan bau. Mas sendiri sekarang ada di sini (kandang ayam), bau apa tidak?" tanyanya memastikan.
Dengan metode berternak ayam kampung yang benar, kini omzet Bandi Yono berhasil menembus RP 100 juta. Dia pun semakin yakin dengan bisnis yang digelutinya itu.
"Saya mau fokus (bisnis) di ayam kampung saja," terangnya.
Setelah sukses keluar dari level karyawan dan memasuki level bos, tidak menjadikan Bandi berhenti dan ongkang-ongkang kaki. Ia kini mempunya mimpi baru. Ia berharap dapat menyebarkan dan menularkan ilmunya kepada siapa saja yang punya niat dan mau bekerja keras untuk sukses bersama-sama dalam dunia peternakan ayam kampung.(Rus)
Baca selengkapnya tentang KANDANG AYAM
Post A Comment:
0 comments: